5 Hewan Prasejarah yang Masih Bertahan Hidup Beberapa di Antaranya Ditemukan di Indonesia

Hewan prasejarah selalu memancing rasa ingin tahu manusia. Makhluk-makhluk purba rtp live ini dianggap telah punah jutaan tahun lalu, tetapi ada beberapa spesies yang konon masih bertahan hingga sekarang. Bahkan, beberapa di antaranya bisa ditemukan di Indonesia, sebuah negeri yang kaya akan keanekaragaman hayati. Berikut adalah beberapa hewan yang diyakini sebagai “penjaga waktu,” masih hidup sejak zaman prasejarah.

1. Coelacanth (Latimeria menadoensis)

Coelacanth adalah ikan purba yang dikenal sebagai “fosil hidup.” Spesies ini diyakini server thailand telah punah sekitar 65 juta tahun lalu, tetapi ditemukan kembali pada tahun 1938 di lepas pantai Afrika Selatan. Lebih mengejutkan lagi, pada tahun 1998, spesies serupa ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia. Ikan ini memiliki ciri khas sirip berdaging yang menyerupai kaki, yang memberikan gambaran evolusi awal hewan darat. Coelacanth hidup di kedalaman laut hingga 700 meter, membuatnya sulit dijangkau oleh manusia.

2. Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo, kadal terbesar di dunia, adalah spesies endemik Indonesia yang juga dianggap sebagai peninggalan dari zaman prasejarah. Hewan ini dapat tumbuh hingga tiga meter dengan berat mencapai 70 kilogram. Komodo memiliki kemampuan berburu yang luar biasa, menggunakan gigitan beracun untuk melumpuhkan mangsa. Fosil dari spesies kadal besar serupa telah ditemukan dan menunjukkan keberadaan nenek moyang mereka sejak jutaan tahun lalu. Saat ini, Komodo hanya dapat ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, dan beberapa pulau kecil lainnya di Indonesia.

3. Buaya Muara (Crocodylus porosus)

Buaya muara adalah salah satu reptil terbesar dan paling tua di dunia, dengan garis keturunan yang bisa ditelusuri hingga lebih dari 200 juta tahun lalu. Reptil ini hidup di berbagai kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Buaya muara dikenal karena ukurannya yang masif—mereka dapat tumbuh hingga 7 meter dan berbobot lebih dari 1 ton. Di alam liar, buaya muara sering ditemukan di sungai, rawa, hingga muara pesisir, bahkan berani menjelajah lautan untuk mencari makanan.

4. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)

Penyu belimbing adalah spesies penyu terbesar yang masih ada di dunia dan dianggap sebagai salah satu hewan laut prasejarah. Dengan berat hingga 900 kilogram dan panjang lebih dari 2 meter, penyu ini unik karena cangkangnya lebih lembut dibandingkan penyu lainnya. Mereka telah ada sejak zaman dinosaurus, lebih dari 100 juta tahun lalu. Penyu belimbing sering terlihat di perairan tropis dan subtropis, termasuk di pesisir Papua dan Sumatera, saat mereka bertelur.

5. Arwana (Scleropages formosus)

Arwana, yang sering disebut sebagai “naga air,” adalah ikan air tawar yang memiliki garis keturunan sejak lebih dari 150 juta tahun lalu. Arwana Asia, terutama yang berwarna emas atau merah, banyak ditemukan di Indonesia, khususnya di Kalimantan dan Sumatera. Keindahan dan mitos seputar arwana membuat ikan ini sangat dihargai, bahkan dianggap membawa keberuntungan oleh banyak budaya Asia.

Mengapa Hewan Prasejarah Masih Bertahan?

Keberlangsungan hidup hewan-hewan ini dapat dikaitkan dengan kemampuan adaptasi mereka yang luar biasa. Mereka biasanya hidup di lingkungan ekstrem seperti laut dalam, pulau terpencil, atau ekosistem yang terlindungi, sehingga terhindar dari ancaman besar seperti perubahan iklim ekstrem atau predator baru.

Meski demikian, sebagian besar hewan ini kini menghadapi ancaman serius akibat aktivitas manusia seperti perusakan habitat, perburuan liar, hingga perubahan iklim. Upaya konservasi menjadi kunci untuk memastikan hewan-hewan purba ini tetap ada untuk generasi mendatang.

Kesimpulan

Hewan-hewan prasejarah yang masih hidup adalah bukti nyata bagaimana kehidupan mampu bertahan melalui tantangan zaman. Keberadaan mereka tidak hanya menjadi kekayaan alam yang luar biasa, tetapi juga mengingatkan kita untuk terus menjaga keanekaragaman hayati. Indonesia, dengan keindahan dan kekayaan alamnya, menjadi rumah bagi beberapa makhluk purba ini—warisan berharga yang wajib kita lestarikan.