Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia

Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia – Hewan purba adalah hewan yang hidup pada masa lalu, kemudian mengalami kepunahan. Namun, tidak semua hewan purba mengalami kepunahan. Ada beberapa hewan purba yang masih bertahan, baik di laut dan di darat. Contoh hewan yang sudah punah adalah megalodon, dinosaurus, dan titanoboa. Hewan-hewan tersebut slot deposit 10 gacor hidup di berbagai zaman dan ukurannya sangat besar. Berbicara soal hewan purba, manusia ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan. Hewan-hewan ini terancam punah karena populasi mereka semakin sedikit. Beberapa hewan yang mengalami kepunahan akibat perburuan manusia, penebangan pohon, kebakaran, dan kesulitan mencari makanan.

Hewan Purba di Indonesia

1. Hewan Purba Komodo

Komodo atau lengkapnya biawak komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies biawak besar yang terdapat di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat “ora”. Nama lain dari komodo adalah buaya darat, walaupun komodo bukanlah spesies buaya.

2. Hewan Purba Buaya

Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii). Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut buaya aligator, kaiman dan gavial; yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.

3. Penyu

Penyu adalah kura-kura laut yang ditemukan di semua samudra di dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman Jura (145-208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan dhinosaurus starlight princess slot online. Pada masa itu, Archelon yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.

4. Ikan Arwana

Arwana Asia (Scleropages formosus) atau Siluk Merah adalah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang; sirip dubur terletak jauh di belakang badan. Arwana Asia umumnya memiliki warna keperak-perakan. Arwana Asia juga disebut “Ikan Naga” karena sering dihubung-hubungkan dengan naga dari Mitologi Tionghoa.

5. Tenggiling

Tenggiling atau trenggiling (juga disebut sebagai pemakan semut bersisik) adalah mamalia dari ordo Pholidota. Satu keluarga yang masih ada, Manidae, memiliki tiga genera, yaitu Manis yang terdiri atas empat spesies yang hidup di Asia, Phataginus yang terdiri atas dua spesies hidup di Afrika, dan Smutsia yang terdiri atas dua spesies juga tinggal di Afrika. Spesies ini berbagai ukuran dari 30 sentimeter hingga 100 sentimeter. Sejumlah spesies tenggiling punah juga diketahui. Nama pangolin berasal dari kata bahasa Melayu “pengguling”. Tenggiling ditemukan secara alami di daerah tropis di seluruh Afrika dan Asia.