Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya

Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya – Candi Muara Takus adalah sebuah situs candi Budha yang terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Di dalam kompleks candi ini, terdapat beberapa bangunan yang disebut dengan slot kamboja Candi Sulung, Candi Bungsu, Mahligai Stupa, dan Palangka. Para ahli berbeda pendapat terkait kapan candi ini didirikan. Ada yang mengatakan pada abad ke-7, abad ke-9, dan bahkan ada yang mengatakan abad ke-11. Meski demikian, diyakini bahwa Candi Muara Takus merupakan peninggalan peradaban Budha dari masa Kerajaan Sriwijaya.

Sejarah dan fungsinya

Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada masa perkembangan agama Hindu dan Buddha di Indonesia. Meski demikian, asal-usul dari pendirian candi ini masih belum banyak ditemukan karena kurangnya bukti-bukti yang kuat. Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya, yakni antara abad ke-4 hingga 11 M. Candi ini merupakan candi Budha tertua di Indonesia yang ditemukan di Sumatera. Hal ini dibuktikan pada bentuk stupa yang merupakan lambang dari Budha Gautama. Pada bangunan candi ini juga terdapat Yoni dan Lingga sebagai simbol dari jenis kelamin dan juga ada kemiripan arsitekturnya dengan candi-candi yang berada di Myanmar.

Bagian-bagian candi

Candi Mahligai

Candi Mahligai merupakan stupa candi dan saat ini kondisinya paling utuh di antara lainnya. Stupa Mahligai terdapat tiga bagian, yaitu bagian atap, badan dan kaki. Candi ini berbentuk persegi panjang dengan lebar 10,44 meter serta panjangnya 10,6 meter. Sedangkan untuk tingginya mahjong ways 3 sekitar 14 meter. Candi Mahligai berbentuk seperti menara yang mirip dengan yoni. Dulunya, pada setiap sisi sudut candi terdapat patung singa duduk yang terbuat dari batu andesit.

Candi Sulung atau Tua

Candi Tua dibagi dalam tiga bagian, yaitu atap, badan dan kaki candi. Pada bagian kaki dibagi lagi menjadi dua, di mana yang bagian pertama memiliki tinggi 2,37 meter. Sedangkan pada bagian kedua kaki candi memiliki tinggi 1,98 meter. Pada bagian timur candi terdapat tangga yang lebarnya 4 meter dan bagian barat juga ada tangga yang lebarnya 3,08 meter dengan dijaga patung singa. Candi Tua diperkirakan berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 7 meter dan tinggi 2,5 meter. Candi ini memiliki pondasi persegi panjang dengan ukuran 31,65 meter x 20,20 meter dan memiliki 36 sisi.

Candi Bungsu

Candi Bungsu terbuat dari batu bata merah dengan panjang 13,2 meter dan lebarnya 16,2 meter. Bagian atas candi ini berbentuk persegi, dan pada bagian timur terdapat tangga yang terbuat dari batu putih, serta ada beberapa stupa yang berukuran kecil. Pembangunan Candi Bungsu menggunakan batu bata dan batu pasir. Bagian utara candi dibuat dengan batu pasir, sedangkan bagian selatan dibuat dengan batu bata.

Candi Palangka

Candi Palangka terletak di sebelah timur Candi Mahligai, dengan panjang 5,10 meter dan lebar 5,7 meter serta tingginya sekitar 2 meter. Candi ini menghadap ke utara, dengan ditandai pintu masuk pada bagian utara candi. Candi yang sepenuhnya dibangun dari batu bata ini diperkirakan dipakai sebagai Altar.