5 Pahlawan Nasional yang Masuk dalam Catatan Sejarah – Pahlawan nasional merupakan gelar yang disematkan kepada warga Indonesia yang memiliki jasa besar terhadap negara. Gelar pahlawan Indonesia adalah bentuk apresiasi untuk memperingati perjuangan melawan penjajahan. Selain itu, gelar pahlawan nasional juga diperuntukkan bagi warga negara yang telah membangun dan memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Banyak upaya telah dilakukan Pahlawan Nasional Indonesia untuk mengharumkan negara, sekaligus mendorong pembangunan di berbagai bidang. Misalnya, pahlawan Indonesia dalam bidang pendidikan yang cukup dikenal masyarakat saat ini adalah K. H. Ahmad Dahlan, R.A. Kartini, Dewi Sartika, Rohana Kudus, dan K.H. Hasyim Asy’ari.
5 Pahlawan Nasional yang Masuk dalam Catatan Sejarah
Dewi Sartika
Dewi Sartika lahir pada 4 Desember 1884 di Cicalengka, Jawa Barat. Dewi Sartika mengenyam pendidikan di Sekolah Istri tahun 1904. Sekolah ini mengajarkan cara menjahit, merenda, menyulam, memasak, mengasuh bayi, dan pelajaran agama. Dewi Sartika ialah pahlawan nasional wanita yang memperjuangkan hak wanita, terutama dalam bidang pendidikan.
Baca Juga: Fasilitas yang Dapat di Nikmati Pengunjung di Gedung Sate
Sultan Agung (1591-1645)
Sultan Agung ialah pahlawan nasional yang berkuasa di kerajaan Mataram. Sultan Agung merupakan pahlawan Indonesia yang menyerang Belanda ketika menguasai beberapa daerah. Sultan Agung melakukan serangan dua kali, pertama tahun 1628 dan mengalami kegagalan, di lanjutkan dengan serangan kedua pada 22 Agustus 1629. Serangan ini menyasar benteng-benteng Belanda.
Kapitan Pattimura (1783-1817)
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy melakukan perlawanan di Belanda di Maluku. Perlawanan tersebut terjadi pada 14 Mei 1817. Penyerangan ini membuat Gubernur Belanda Mayor Beetjes, memerintahkan pasukannya untuk merebut kembali benteng tersebut. Pasukan Pattimura pernah berhasil merebut benteng Hoorn. Belanda kembali menyerang dan menangkap Pattimura.
Martha Kristina Tiahahu
Martha Kristina Tiahahu ialah gadis kelahiran Nusa Laut Kepulauan Maluku. Dia merupakan putri sulung Kapitan Paulus Tiahahu. Dia meneruskan perjuangan ayahnya untuk mengumpulkan pasukan dan menyusun kekuatan demi mengalahkan Belanda. Pahlawan Indonesia ini berhasil ditangkap oleh Belanda bersama 39 orang lain. Mereka diangkut ke pulau Jawa dan dipaksa bekerja di perkebunan kopi.
Sultan Thaha Syaifuddin (1816-1904)
Sultan Thaha Syaifuddin lahir di Keraton Tanah Pilih, Kampung Gedang, Jambi. Pahlawan Indonesia ini melakukan pertempuran di Sungai Aro. Sultan Thaha bersama panglimanya juga sempat bersembunyi dari kejaran Belanda.