Respon Tokoh Nasional Tentang Penjajahan Jepang

Respon Tokoh Nasional Tentang Penjajahan Jepang

Respon Tokoh Nasional Tentang Penjajahan Jepang- Adanya rancangan Jepang untuk membentuk negara Asia Timur Raya membawa dampak Jepang terlibat di dalam Perang Pasifik. Dalam selagi yang relatif singkat, Jepang telah sukses menguasai kawasan Asia Tenggara termasuk data sgp Indonesia. Adanya era Pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak kesengsaraan rakyat, baik secara lahir maupun batin. Hal itu disebabkanJepang mengadakan eksploitasi baik di bidang ekonomi maupun sosial. Di balik aspek negatif, era Pendudukan Jepang termasuk ada aspek positifnya, yakni adanya pemanfaatan bhs Indonesia dan latihan kemiliteran yang dijalankan.

Respon Tokoh Nasional Tentang Penjajahan Jepang

Masuknya tentara Jepang ke Indonesia pada mulanya mendapat sambutan baik dari masyarakat setempat. Tokoh-tokoh nasional Indonesia, seperti Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta bersedia melaksanakan kerja mirip bersama pihak pendudukan Jepang. Faktor-faktor yang membawa dampak adanya kerja mirip itu, pada lain sebagai berikut.

Baca Juga: Sejarah Awal Kedatangan Belanda ke Indonesia (1596 – 1601)

a. Kebangkitan bangsa-bangsa Timur. Orang Timur lihat kemenangan Jepang sebagai suatu kemenangan Asia atas Eropa. Hal ini tergoda propaganda nexus engine Jepang, yakni pembebasan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan bangsa-bangsa Barat.

b. Adanya Ramalan Jayabaya yang hidup di kalangan rakyat bahwa dapat singgah orang-orang kate ( Jepang) yang dapat menguasai Indonesia selama “seumur jagung” dan sesudahnya kemerdekaan dapat dicapai.

c. Sikap keras pemerintah Hindia Belanda menjelang akhir kekuasaannya. Pemerintah Belanda menolak Petisi Sutardjo (1936), dan termasuk menolak uluran tangan GAPI bersama slogan “Indonesia Berparlemen”(1939). Itu semua meyakinkan tokoh-tokoh pergerakan nasional bahwa dari pihak kolonial Belanda tidak mampu diharapkan apa-apa yang menyangkut kemerdekaan. Sebaliknya dari pihak Jepang sejak semula telah berbicara perihal kemerdekaan bangsa-bangsa Asia.

d. Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda kaum nasionalis tetap ditekan, sebaliknya pada zaman pendudukan Jepang golongan nasionalis diajak bekerja sama. Itulah sebabnya jika zaman Hindia slot gatotkaca Belanda sebagai besar tokoh nasionalis menyita sikap nonkooperatif maka pada zaman pendudukan Jepang lebih dari satu besar menyita sikap kooperatif.

Masuknya Jepang ke Indonesia

Meletusnya Perang Asia Pasifik di mulai bersama serangan Jepang ke Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour (Hawai) pada tanggal 7 Desember 1941. Keesok harinya, yakni tanggal 8 Desember 1941, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda mengumumkan perang kepada Jepang supaya berkobarlah Perang Asia Pasifik.

Jepang yang pada mulanya telah menyerbu Cina (1937) dan Indocina bersama taktik gerak cepat melanjutkaqn serangan ke sasaran berikutnya, yakni Muangthai, Burma, Malaya, Filipina, dan Hindia Belanda (Indonesia).  Untuk menghadapi agresi dan ofensif militer Jepang, pihak Sekutu membentuk pasukan kombinasi yang di dalam komando ABDACOM (American, British, Dutch, plus Australia Command = kombinasi tentara Amerika Serikat, Inggris, Belanda dan Australia) di bawah pimpinan Letjen H. Ter Poorten yang termasuk menjabat Panglima Tentara Hindia Belanda (KNIL).

Di Indonesia, Jepang mendapatkan kemajuan yang pesat. Di awali bersama menguasai Tarakan sesudah itu Jepang menguasai Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Palembang, Batavia (Jakarta), Bogor konsisten ke Subang, dan paling akhir Kalijati. Dalam selagi yang singkat Indonesia telah jatuh ke tangan Jepang.
Penyerahan tanpa syarat oleh Letjen H. Ter Poorten selaku Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda atas nama Angkatan Perang Sekutu kepada Angkatan Perang Jepang di bawah pimpinan Letjen Hitosyi Imamura pada tanggal 8 Maret 1942 di Kalijati menandai berakhirnya kekuasaan pemerintahan Belanda di Indonesia dan digantikan oleh kekuasaan Kemaharajaan Jepang.